Just another WordPress.com site

Forever or Never 5th (sekuel Seoul)

Forever or Never 5th (sekuel Seoul)

Tittle               : Forever or Never 5th (sekuel Seoul)

Author            : IdeaFina a.k.a Jung Yuuri

Main Cast      :

  • Cho Kyuhyun Super Junior
  • Seohyun SNSD
  • Seo Kyuhyun/Kyu kecil (OC)

Support Cast :

  • All of Super Junior member
  • Victoria f(x)

Genre             : Romance, Angst, Family

Rate                : PG

Baca sebelumnya:  Seoul  FON : 1st 2nd 3rd 4th

 

Annyeong readers-nim.

Gak usah basa-basi deh. Kalian pasti udah nggak sabar kan pengen baca part 5 ini?

Cuma mau ngasih keterangan aja, yang tulisan warna merah itu flashback ya. Cz sebelumnya ada readers yang ngasih saran biar tulisan flashback dikasih warna yang beda. Buat readers yang menyarankan -mian aku lupa nama idnya- jeongmal gomawo atas sarannya. 

Sip segitu dulu aja cuap-cuapnya. Met baca yeorobeun~ 

 

“Aku hanya ingin melihatmu setiap hari. Saat aku ingin memulai aktivitasku di pagi hari dan saat aku ingin mengistirahatkan tubuhku yang lelah, aku selalu ingin melihat dirimu di sisiku. Would you marry me?”

 

Seohyun berjalan di trotoar dengan wajah murung. Keputusannya untuk bercerai dengan Kyuhyun merupakan keputusan berat yang harus di ambilnya. Ia melakukannya bukan karena tidak mencintai namja itu lagi. Seohyun melakukannya karena ia tidak ingin terus merasakan sakit di hatinya. Melihat suaminya menatap wanita lain dengan pandangan penuh cinta.

Suami? Ya, Kyuhyun suaminya. Memang mereka sudah terpisahkan selama enam tahun. Tapi ikatan suci itu tetap ada. Mereka masih berstatus suami istri.

Seohyun sadar jika posisinya di hati Kyuhyun sudah tergantikan. Untuk itulah ia ingin bercerai. Agar ia bisa bebas dari ikatan ini. Agar ia bisa dengan mudah melepas Kyuhyun dengan wanita itu. Dan agar hatinya yang selama tujuh tahun ini hanya terpaku pada namja itu, bisa merasakan sedikit kelegaan.

 

*flashback*

“Bercerai?”

Kyuhyun menatap tak percaya wanita di hadapannya ini. Wanita yang adalah istrinya, walaupun ia tidak bisa mengingatnya. “Ke… kena..pa tiba-tiba kau…”

Seohyun menghela napas pelan. Ia memandang Kyuhyun dengan matanya yang mulai berkabut. “Selama enam tahun ini, apa pernah Oppa sedikit saja mengingatku?”tanyanya dengan suara bergetar.

Kyuhyun tidak kuasa memandang tatapan sedih Seohyun, hatinya merasa sakit melihat kepedihan di mata ibu dari anaknya itu. “Mianhe…”ucapnya dengan penuh perasaan bersalah.

Seohyun berusaha tersenyum, walaupun pada akhirnya hanya seringai kepedihan yang didapat Kyuhyun di wajahnya. “Gwenchanayo, Oppa. Itu semua bukan salah Oppa. Mungkin memang ini permainan takdir untuk kita. Mungkin memang kita tidak pernah ditakdirkan untuk bersama selamanya…”

“Seohyun…”

“…karena itu, aku akan berusaha melepaskan apa yang selama ini kuharapkan. Aku… akan menyerah…”

“….”

“Gomawo. Karena sudah hadir di kehidupanku dan memberikan aku kebahagiaan, walau hanya sebentar. Gomawo karena Oppa aku memiliki Kyu…”

Kyuhyun menatap Seohyun dengan penuh tanda tanya. Seohyun mengerti arti tatapannya.

“Kyu tetap anakmu Oppa… Kau masih bisa menemuinya kapanpun kau mau. Aku harap setelah perceraian kita nanti, kita masih bisa berteman.”Seohyun berusaha menampilkan senyum terbaiknya. Kyuhyun menatapnya sedih, kemudian menghampiri Seohyun yang duduk di hadapannya dan memeluknya dari belakang. Kyuhyun membenamkan wajahnya di bahu Seohyun.

“Mianheyo…karena aku tidak bisa mengingatmu… Mianheyo… karena aku menyakitimu…”

Seohyun bisa merasakan airmata Kyuhyun yang membasahi bajunya. Perlahan ia mulai terisak. Ia merindukan pelukan hangat ini. Tapi kenapa pelukan ini dirasakannya saat ia sudah memutuskan untuk melepas Kyuhyun? Kenapa ia harus mengalami takdir sekejam ini?

Hanya untuk beberapa saat ini ia akan membiarkan sisi lemahnya terlihat. Ini terakhir kalinya ia menangis untuk Kyuhyun. Ia harus yakin jika nanti perasaannya ikhlasnya akan memberikannya kelegaan. Keyakinan itu harus tetap dipertahankannya.

*end of flashback*

 

Seohyun mencengkeram dada kirinya. Tapi kenapa rasanya hatinya menjadi lebih sakit? Seharusnya ia bisa merasakan sedikit saja kelegaan karena kerelaannya melepas Kyuhyun. Bukannya malah merasakan sakit yang lebih lagi. Dan tanpa bisa ditahannya airmatanya kembali menetes.

“Kenapa menangis?”

***

 

Seohyun tersenyum kecil menatap namja tampan yang begitu perhatian padanya ini. Namja yang baru saja dikenalnya tapi sudah mampu membuatnya begitu nyaman dengan tatapan meneduhkannya. Tatapan perhatian dan penuh kasih sayang.

Ya, Seohyun bisa melihat perasaan sayang namja itu di matanya. Tapi ia tidak mengartikannya berlebihan. Ia menganggap jika Siwon hanya kasihan padanya, mungkin saja Siwon melakukan itu karena ia adalah istri dongsaengnya. Tidak sedikitpun Seohyun berpikir hal lain dan mengharapkan yang lebih.

“Kau namja yang baik. Yeoja yang mendapatkanmu pasti akan sangat beruntung.”ucap Seohyun tulus, kemudian ia membuka pintu mobil.

Lalu apa kau merasa beruntung jika dirimu yang berhasil mendapatkan hatiku?”

Seohyun menegang mendengar kalimat itu. jantungnya berdebar tak terkendali, kemudian ia membalikkan tubuhnya dan menatap Siwon aneh. “Eh?”

Ia menatap aneh Siwon yang sekarang terlihat sangat gugup. Ia berpikir ini pasti tidak mungkin. Apa maksud perkataan Siwon tadi? Jangan-jangan….

“Musun suriya?”tanyanya ragu. Dia… apa mempunyai perasaan khusus padaku?

“Kau mendengarnya?”tanya Siwon gugup.

Seohyun merasakan degup jantungnya menjadi tidak normal. Entah kenapa ia mempercayai pikiran bodohnya tadi. Siwon mempunyai perasaan khusus padanya. Sebersit rasa senang muncul di hatinya.

Kemudian wajah Kyuhyun dan Kyu muncul di pikirannya, yang langsung menutupi perasaan senang itu.

“Anhiyo, Siwon-ssi. Kurasa aku salah dengar.”ucap Seohyun dingin. Siwon memandangnya terhenyak. Kemudian pandangannya berubah sedih.

“Kalau tidak ada yang ingin kau katakan lagi, aku akan turun sekarang. Gomapseumnida, Siwon-ssi.”kata Seohyun lalu turun dari mobil.

Seohyun berjalan menuju apartemennya dengan wajah lebih murung dari sebelumnya. Wajah kedua orang yang sangat dicintainya itu kembali muncul di pikirannya. Lalu wajah sedih Siwon yang membuatnya merasa bersalah.

“Memang lebih baik seperti ini…”ucapnya lirih.

***

 

Gadis cantik berambut coklat sebahu itu berjalan dengan anggun di lobi sebuah apartemen mewah di pusat kota Seoul. Baru saja ia akan melangkahkan kakinya menuju lift ketika ada seseorang yang tiba-tiba menyapanya. Ia mengalihkan perhatiannya ke asal suara dan mendapati seorang yeoja cantik berambut coklat lurus panjang dan berponi tersenyum lebar padanya.

“Victoria?”katanya.

“Sudah kuduga Ahra Onnie!”ucap yeoja itu riang lalu menghampirinya.

“Oriemanieyo, Vic!”ucap Ahra ramah. Mereka lalu berpelukan sebentar.

“Kapan Onnie kembali? Kenapa tidak mengabariku? Apa Onnie akan lama berada disini?”

Ahra tersenyum menanggapi pertanyaan Victoria yang sangat bersemangat. “Bisa tidak kau bertanya satu-satu? Aku baru saja sampai dan akan pergi ke apartemenku.”

“Mian, Onnie. Aku hanya merasa terlalu senang melihatmu lagi.”kata Victoria dengan cengiran yang membuat Ahra tertawa.

“Lebih baik kita mengobrol di apartemenku. Kajja!”

Ahra membuka pintu apartemennya dan memandangnya penuh kerinduan. Apartemen  yang dulu ditempatinya berdua Kyuhyun sebelum Kyuhyun debut sebagai member Super Junior. Mereka memutuskan untuk tinggal di apartemen saat orangtua mereka harus pindah ke Jepang. Saat itu Ahra yang sudah kuliah di Universitas Seoul memutuskan untuk tetap tinggal di Korea, sehingga orangtuanya membelikannya apartemen yang jaraknya cukup dekat dengan kampusnya. Kyuhyun memilih untuk menemaninya tinggal disana.

“Home sweet home…”gumam Ahra. Ia lalu meletakkan kopernya sembarangan lalu merebahkan tubuhnya di sofa. Apartemen ini memang tetap terawat karena Kyuhyun selalu menyuruh orang membersihkannya. Bahkan terkadang Kyuhyun suka tidur disana jika ia merindukan kakaknya. Ahra tahu itu karena secara diam-diam ia berhubungan dengan Sungmin untuk mengetahui perkembangan adiknya.

“Onnie lapar?”tanya Victoria. “Kubuatkan makanan ya?”

“Memangnya ada yang bisa dimasak di kulkas?”tanya Ahra lalu bangkit dan menghampiri Victoria di dapur.

“Ada. Kyuhyun oppa sering tidur disini bersama Sungmin oppa, makanya aku belikan saja bahan-bahan masakan. Biar nanti jika butuh mereka bisa memasaknya sendiri.”

Ahra tertawa. “Kyuhyun kan tidak bisa memasak!”

“Tentu saja yang memasak Sungmin oppa. Kalo Kyu oppa yang memasak nanti mereka bisa keracunan.”kata Victoria lalu ikut tertawa bersama Ahra.

Kemudian mereka berdua mulai sibuk memasak. Ahra berdecak kagum melihat keterampilan Victoria memasak. Ia bisa memasak, tapi tidak semahir Victoria. Sesederhana apapun masakan Victoria pasti bisa membuat orang tergiur hanya dengan melihat penampilannya.

Victoria tersenyum melihat Ahra yang memakan masakannya dengan lahap.

“Daebak! Neomu mashita!”puji Ahra. “Nampyonmu nanti pasti sangat beruntung, Vic!”

Victoria tersenyum kecil, kemudian wajahnya berubah bingung. Kenapa Kyuhyun tidak memberitahu kakaknya jika mereka sudah menjadi sepasang kekasih sekarang? Bukankah Kyuhyun selalu menceritakan apapun kepada kakaknya? Bahkan benua yang memisahkan mereka tidak  pernah bisa menghentikan Kyuhyun untuk bersikap manja dengan menelpon kakaknya untuk sekedar curhat.

“Hmm… ada apa Onnie tiba-tiba kembali ke Korea? Apa studi Onnie sudah selesai?”

Ahra menghentikan makannya sejenak. Pertanyaan Victoria membuatnya mengingat kembali hal yang membuatnya gundah. Kyuhyun dan Seohyun.“Tidak. Aku cuti. Ada sedikit… masalah.”

“Masalah? Akhir-akhir ini Oppa juga sepertinya sedang banyak pikiran. Apa masalahnya sama?”tanya Victoria penasaran.

“Hmm… begitulah. Masalah keluarga.”

Victoria merasakan wajah Ahra yang berubah murung. Ia merasa tak enak menanyakan hal itu. Walaupun sebenarnya ia sangat penasaran.

“Oh ya, kenapa kau ada disini?”tanya Ahra.

“Aku pergi untuk menemui temanku di apartemen ini. Tapi ternyata aku lupa kalau dia sudah pindah apartemen. Lalu saat akan kembali aku bertemu dengan Onnie.”jelas Victoria.

“Oh…”Ahra kembali makan. Obrolannya dengan Victoria tetap tidak bisa mengalihkan pikirannya dari masalah Kyuhyun. Sebenarnya tadi ia berniat untuk langsung ke dorm suju, tapi tubuhnya sangat lelah karena terlalu lama di pesawat. Ia ingin beristirahat dulu.

TING TONG.

Ahra tersadar dari lamunannya saat mendengar bel apartemen yang berbunyi.

“Biar aku yang buka.”kata Victoria lalu berjalan ke pintu apartemen.

Victoria membuka pintu apartemen lalu terkejut melihat siapa yang ada di hadapannya.

***

 

“Kyu, kenapa memesan jjangmyeon banyak sekali?”tanya Seohyun kaget saat pesanan Jjangmyeon tiba di apartemennya.

“Mianhe, Eomma. Tadinya GameKyu ahjusshi mau kesini, jadinya Kyu pesan empat, buat ahjusshi satu, buat Kyu satu, buat Eomma satu, buat Ji Hyun ahjumma satu. Tapi ternyata ahjusshi nggak jadi datang, trus Eomma udah makan, jadinya sisa deh.”

Seohyun tersenyum  kecil menatap wajah putranya yang merasa bersalah. “Gwenchana, Kyu, kita kasih ke apartemen sebelah saja ya. yuk kesana! Kajja!”

Seohyun membawa dua porsi jjangmyeon yang dipesan oleh Kyu tadi dan pergi bersama Kyu ke apartemen sebelahnya. Ia menekan bel apartemen itu. tidak berapa lama pintu apartemen itu dibuka. Ia terkejut melihat siapa yang membukanya.

“Seohyun-ssi? kau tinggal disini?”

Kenapa ia ada disini?

“Eh iya… ng… Victoria-ssi tinggal disini?”tanya Seohyun bingung.

“Anhi. Ini apartemen temanku. Sudah lama sekali kita tidak bertemu, Seohyun-ssi. Apa kabar?”tanya Victoria senang. “Aku ingin sekali mampir ke butikmu, tapi kesibukanku akhir-akhir ini membuatku tidak punya waktu luang.”

Seohyun tersenyum. Entah kenapa ia merasa senyum Victoria selalu bisa menularinya. “Tidak apa-apa, lainkali saja.”

“Ah, iya! Ada apa kemari?”

“Kami kesini ingin memberikan Jjangmyeon pada ahjumma.”kata Kyu yang sedari tadi diam memperhatikan mereka berbicara.

“Omo! Siapa namja tampan ini?”tanya Victoria tersenyum ramah pada Kyu. Kyu tersenyum lebar mendapat pujian itu.

“Ia putraku.”

Victoria ternganga mendengar jawaban Seohyun. “Putra? Di usia semuda ini?”

Seohyun hanya tersenyum menanggapi reaksi Victoria. Kemudian Victoria menundukkan badannya lalu mengulurkan tangannya pada Kyu. “Victoria imnida. Aku chingu ibumu.”

Seohyun agak terkejut mendengar kata-kata Victoria. Chingu?

“Kyu imnida.”jawab Kyu lalu membalas uluran tangan Victoria. Kemudian Kyu memberikan kantong berisi dua porsi Jjangmyeon kepada Victoria. “Tadi kami memesan banyak Jjangmyeon, tapi tamu kami tidak jadi datang. Ini buat ahjumma.”

“Wah, gomawo Kyu.”kata Victoria menerimanya dengan senang hati lalu mengusap-usap kepala Kyu. Seohyun tersenyum sedih melihat keramahan Victoria. Berusaha menekan rasa sakit di hatinya. Tampaknya oppa memilih orang yang tepat.

“Kalau begitu kami permisi dulu.”

“Ah, chankamanyo! Kita sudah lama tidak bertemu, bagaimana kalau kau dan Kyu mampir ke dalam dulu?”

“Eh, tapi…”

Victoria memandang Kyu penuh harap. “Kyu mau ya?”

Kyu mengangguk bersemangat. Akhirnya Seohyun pasrah mengikuti Victoria dan Kyu masuk ke dalam apartemen itu.

“Nugu?”tanya Ahra saat Seohyun masuk bersama Victoria. Ahra menatap Seohyun penasaran.

“Dia temanku, Onnie! Seorang desainer! Ternyata apartemennya bersebelahan dengan apartemen Onnie.”jelas Victoria.

Ahra tersenyum ramah. “Annyeonghasseyo, Cho Ahra imnida. Aku chingu Victoria. Ini apartemenku, tapi sudah lama sekali kutinggal. Aku baru saja sampai dari London.”

Cho Ahra? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu. pikir Seohyun.

“Annyeonghasseyo, Seo Joo hyun imnida. Anda bisa memanggilku Seohyun.”

Ahra terlihat terkejut saat mendengar Seohyun memperkenalkan namanya. Kenapa namanya bisa sama? Ini kebetulan saja atau…

“Dan ini putraku. Kyu, ayo perkenalkan dirimu.”kata Seohyun pada Kyu.

Ahra menatap anak laki-laki berusia lima tahun itu dengan terpaku. Wajah anak itu terlalu familiar untuknya, mengingatkannya akan Kyuhyun bertahun-tahun yang lalu. Wajah Kyu persis sama seperti Kyuhyun waktu kecil. Dengan kemiripan itu saja ia tidak perlu bertanya siapa ayah anak ini. Ia yakin anak ini adalah anak Kyuhyun, adiknya.

Ahra berjongkok di hadapan Kyu. “Siapa namamu?”tanyanya ramah.

“Annyeonghasseyo, je ireumeun Seo Kyuhyun imnida!”ucap Kyu riang.

Victoria terkejut mendengar Kyu menyebutkan nama lengkapnya. Ia tidak menyangka jika nama anak itu juga Kyuhyun.

Sementara Ahra mati-matian berusaha menahan tangisnya yang ingin keluar. Keponakannya yang berusia lima tahun, dengan wajah dan sikap yang sama persis seperti ayahnya waktu kecil, dan hanya dibesarkan oleh ibunya sendiri. Bahkan ibunya menamainya dengan nama yang sama dengan nama ayahnya. Ahra menggigit bibirnya, berusaha menahan tangisnya yang akan tumpah. Rasanya hatinya sedih sekali.

“Ahjumma kenapa? Kok wajahnya sedih begitu?”tanya Kyu khawatir melihat ekspresi wajah Ahra. Ahra berusaha merubah raut wajahnya saat Victoria dan Seohyun menatapnya dengan bingung.

“Anhiyo, hanya sedikit lelah Kyu.”kata Ahra tersenyum pada Kyu. “Bangapseumnida Kyu. Panggil aku Ahra ahjumma ya.”

“Ne.” Kyu tersenyum manis.

“Lain kali Kyu mau main disini sama Ahjumma?”

“Bolehkah? Ahjumma bisa main game?”

Bahkan hobi mereka pun sama. Ahra tersenyum lalu mengangguk.

“Wah, Kyu mau! Soalnya disini Kyu nggak ada teman main! Ahjumma mau jadi teman Kyu?”

“Ne. Chingu?”Ahra mengacungkan jari kelingkingnya pada Kyu, yang dibalas oleh kaitan jari kelingking Kyu.

“Chingu!”jawab Kyu riang. Ahra tersenyum dan terus menatap anak itu.

Kyu, dia… benar-benar mirip denganmu.

***

 

Kyuhyun berjalan ke ruang latihan dengan riang. Pembicaraannya dengan Seohyun kemarin mengenai perceraian mereka membuat perasaan Kyuhyun sedikit ringan. Walaupun ia merasa sangat bersalah pada Seohyun tapi ia tidak bisa memaksakan dirinya untuk kembali lagi pada yeoja itu. Victoria sudah mengikat hatinya dengan erat. Bahkan kehadiran Kyu pun tidak cukup kuat untuknya memikirkan hubungannya dengan Seohyun.

“Annyeong, chagi.”sapa Kyuhyun pada Victoria yang berada di ruang latihan. Victoria tersenyum lebar melihatnya. Kyuhyun menghampiri Victoria lalu memeluknya.

“O..oppa!”ucap Victoria gugup mendapat perlakuan mesra yang tiba-tiba seperti itu dari Kyuhyun. Kyuhyun tertawa, dengan tawa yang sangat disukai oleh Victoria.

“Jangan nervous begitu chagi, kita kan akan tampil untuk couple dance, dan ada adegan seperti ini. Apa kau mau menunjukkan wajah tersipumu seperti itu di panggung nanti?”

Victoria menundukkan wajahnya malu.

“Ah… sepertinya aku harus sering-sering melakukan ini agar kau terbiasa ya.”goda Kyuhyun.

“Apa-apain sih oppa!”omel Victoria lalu melepaskan pelukan Kyuhyun. “Ayo kita latihan!”

Kyuhyun tertawa kecil melihat reaksi Victoria.

 

Aku tidak akan meninggalkanmu, Qiannie.

 

Sementara itu, di depan pintu ruang latihan, seorang namja tengah mengawasi sepasang kekasih itu dengan sorot mata tajam. Ia berdecak kesal saat melihat Kyuhyun yang lagi-lagi memeluk Victoria. Mereka berdua tertawa gembira.

“Ini tidak boleh. Kalian tidak boleh bersama.”gumamnya pelan pada dirinya sendiri.

***

 

“Hyung, ada yang ingin kubicarakan.”kata Kyuhyun saat semua member Super Junior berkumpul di dorm setelah membicarakan persiapan konser mereka yang diadakan dua bulan lagi.

“Ada apa?”tanya Leeteuk.

Kyuhyun menarik napas dalam-dalam untuk mengumpulkan keberaniannya. Ia memandang hyungnya satu persatu lalu berkata pelan. “Aku akan segera bercerai dengan Seohyun.”

“MWO?!”semua member mengatakan hal itu secara bersamaan, membuat Kyuhyun kaget dan menutup telinganya.

“Aish, telingaku sakit!”omelnya.

“Kenapa mendadak?”tanya Donghae bingung.

“Aku sudah membicarakannya dengan Seohyun sejak beberapa hari yang lalu. Lagipula ini yang terbaik.”

“Apanya yang terbaik?!”ucap Siwon dingin. “Kau ingin menyakitinya ya?”

Kyuhyun balas menatap Siwon dengan tajam. “Bukan urusanmu, hyung.”ucapnya dingin dan tajam. Ia merasa kesal dengan hyungnya yang satu ini. Hal itulah yang akhir-akhir ini dirasakannya. Perasaan yang tidak jelas itu membuat mereka berdua menjadi menjauh akhir-akhir ini.

“Kau tidak boleh bercerai dengannya Kyu.”ucap Leeteuk tegas.

Kyuhyun mengalihkan perhatiannya pada Leeteuk. “Apa maksudmu?”

“Perhatian media saat ini sedang terfokus pada kita yang akan mengadakan konser. Semua tindakan kita sekarang ini diawasi sana-sini. Sedikit gerakan dari kita saja bisa menjadi berita. Jika kau melakukan perceraian yang orang-orang bahkan tidak tahu kapan pernikahannya, ini akan menjadi skandal besar.”jelas Leeteuk.

“Tentu saja aku akan melakukannya diam-diam!”

“Babo! Kau pikir semudah itu menyembunyikannya?”sergah Heechul tajam.

“Tapi sampai kapan…”ucap Kyuhyun kesal.

Sungmin menepuk-nepuk pundaknya pelan. “Daripada kau memikirkan itu kenapa tidak kau pikirkan saja bagaimana mengaku kepada Kyu jika kau ayahnya?”

“Kau masih belum mengatakannya?”ucap Eunhyuk kaget.

“Ne, hyung. Aku belum berani.”

“Kau tahu Kyu, aku sebenarnya tidak setuju jika kau jadian dengan Victoria.”ucap Yesung tajam yang membuat Kyuhyun dan semua member suju menatapnya kaget. Yesung tidak pernah berbicara dengan nada seperti itu sebelumnya kecuali jika ia sedang benar-benar kesal.

“Walaupun kalian terpisah selama enam tahun, ia masih istrimu, dan ia adalah ibu dari putramu. Aku tidak habis pikir kenapa kau punya keinginan menceraikannya.”lanjut Yesung.

“Aku mencintai Qiannie, hyung!”ucap Kyuhyun kesal.

“Dia bukan prioritasmu sekarang!”bantah Yesung. “Kau seorang ayah sekarang, Cho Kyuhyun! Jika kau masih saja memikirkan hubunganmu dengan Victoria, kusarankan kau untuk tidak mengatakan pada Kyu kalau kau adalah ayahnya. Itu hanya akan menyakiti anak itu.”

Tubuh Kyuhyun membeku mendengar perkataan Yesung itu. Kalimat yang tidak biasa dari orang yang sangat tidak biasa mengatakan hal seperti ini. Untuk pertama kalinya Kyuhyun mendengar Yesung mengatakan hal yang menurutnya terdengar sangat bijak tapi sangat menyakitkan baginya.

Terdengar bijak? Ya, itulah yang dipikirkan Kyuhyun setelah mendengar kata-kata Yesung. Bukankah lebih baik tidak mengatakan siapa dirinya pada Kyu jika ia sendiri tidak bisa bersama dengan ibu anak itu? Jika ia melakukannya, akan timbul berbagai pertanyaan dari anak itu yang akan sulit untuk dijawab. Pada akhirnya hanya kesedihan lah yang didapat Kyu.

Tapi ia ingin anak itu tahu siapa dirinya. Kyuhyun ingin Kyu tahu jika ia adalah ayahnya.

Bagaimana ini? Apa yang harus dilakukannya sekarang?

***

 

Apa kau sedang sibuk sekarang?

Seohyun menatap sms yang diterimanya dengan bingung. Nomor siapa ini?

Nuguseyo?? Balas Seohyun.

Baru saja seminggu tidak bertemu, cepat sekali kau melupakanku.

Seohyun mengernyit bingung membaca sms itu. Siapa orang ini? Apakah Siwon? Orang yang terakhir kali ditemuinya seminggu yang lalu kan Siwon.

Tiba-tiba ponsel Seohyun berdering. Caller id-nya menunjukkan nomor yang sedari tadi menghubunginya lewat sms.

“Yeoboseyo? Siwon-ssi?”tanyanya langsung.

“Siwon? Kau sedang menunggu telponnya?”

Seohyun terkejut mendengar suara orang tersebut. Bukan suara Siwon.

“Kyu oppa? Kenapa nomormu berbeda?” Seohyun baru ingat kalau ia juga bertemu dengan Kyuhyun seminggu yang lalu.

“Sepertinya kau mengharapkan Siwon hyung yang menelponmu.”

Seohyun sedikit terkejut mendengar nada suara Kyuhyun yang sinis, berbeda dari biasanya, membuatnya bingung. Ada apa dengan namja ini? Apa salah jika Siwon menelponnya?

“Ada apa Oppa menelponku?”

“To the point sekali. Kau benar-benar sedang menunggu telpon dari hyung ya?”

Apa-apaan namja ini? Seohyun benar-benar bingung. Kenapa ia jadi membahas hal yang tidak penting seperti ini?!

“Jika oppa tidak ada hal penting yang dibicarakan, akan kututup telponnya. Aku sedang sibuk sekarang.”jawab Seohyun dingin.

“Sesibuk apa? Apakah menunggu telpon dari Choi Siwon itu salah satu kesibukanmu juga?”

Demi Tuhan namja ini… Seohyun sudah benar-benar kesal sekarang.

“Aku memang bukan seorang idola, tapi jangan kau lupakan jika aku adalah seorang designer terkenal yang mempunyai banyak sekali pesanan atas baju rancanganku, Cho Kyuhyun-ssi!”seru Seohyun lalu menutup telpon dengan kesal.

Seohyun kembali berkutat dengan kertas-kertas gambar desainnya, tetapi nada suara sinis Kyuhyun tadi berputar-putar kembali di ingatannya, membuatnya kesal dan melempar kertas rancangannya ke lantai.

“Kau menyebalkan Oppa.”gumamnya sedih. Seohyun mati-matian menahan airmatanya yang akan jatuh. Ia tidak mau menangis lagi. “Tidak pernah sekalipun aku menunggu telpon dari namja lain selain dirimu…”

Ponsel Seohyun kembali berdering. Terburu-buru Seohyun mengangkatnya. Ia berharap jika yang menelpon adalah Kyuhyun yang ingin meminta maaf.

“Yeoboseyo? Ah, Siwon-ssi…”ucap Seohyun kecewa.

***

 

Kyuhyun menatap ponsel di tangannya dengan perasaan campur aduk. Bingung, kesal, marah. Ada apa dengan dirinya sebenarnya? Kenapa ia jadi berbicara seperti itu pada Seohyun tadi?

“Kyu, kau sudah selesai menggunakan ponselku?”tanya Sungmin.

“Sebentar lagi hyung!”jawabnya. Ia tadi memang meminjam ponsel Sungmin untuk menghubungi Seohyun karena ponselnya lowbatt. Tentu saja Seohyun tidak mengenali nomornya Sungmin. Tapi yang membuat Kyuhyun kesal karena Seohyun mengira ini nomor Siwon.

“Sebenarnya apa hubungan mereka?”gumam Kyuhyun. Entah kenapa selama seminggu tidak bertemu Seohyun membuat perasaannya menjadi aneh. Kyuhyun tahu jika Siwon sering membantu Seohyun. Karena penasaran ia sekarang jadi suka mengamati Siwon diam-diam.

Kyuhyun memandangi ponsel Sungmin lama-lama. Walaupun sebenarnya perasaannya masih kesal, tapi Kyuhyun tahu ia salah berbicara sinis begitu pada Seohyun. Ia mencoba menghubungi Seohyun lagi untuk meminta maaf.

“Kenapa telponnya sibuk?!”gerutunya kesal.

“Kau kenapa sih Kyu?”tanya Sungmin yang baru selesai latihan dance. Ia bingung melihat wajah kesal dongsaeng kesayangannya.

“Eopseo, hyung.”

“Kyu, bagaimana kabar Seohyun?”

“Molla, hyung. Kurasa ia sibuk. Dia tidak bisa kuhubungi.”jawab Kyuhyun muram.

Sungmin menepuk bahu Kyuhyun pelan. “Yesung hyung benar Kyu. Kurasa kau harus memikirkan ulang mengenai hubunganmu dengan Victoria.”

“Hyung! Jangan dibahas!”

“Dia bukan prioritasmu! Jangan hanya memikirkan Victoria, kau harus lebih memikirkan Kyu!”

Kyuhyun tidak menanggapi perkataan Sungmin itu. Terlalu banyak yang ingin dibantahnya. Tapi ia tidak bisa. Karena ia sebenarnya sadar kalau kata-kata Yesung dan Sungmin benar.

“Kau harus segera menjelaskan hal ini pada Victoria, Kyu. Sebelum ia mengetahui hal ini dari orang lain. Jangan sampai kau menyakitinya sama seperti kau menyakiti Seohyun.”

Kyuhyun memandang Sungmin muram. “Ini ponselmu, hyung. Gomawo.”kata Kyuhyun lalu berjalan pergi keluar ruang latihan. Terlalu banyak yang harus dipikirkannya. Ia hanya ingin sedikit menenangkan pikirannya dengan menyendiri di atap gedung kantor managemennya itu.

Kyuhyun menyusuri anak tangga yang menuju ke atap gedung. Saat ia membuka pintu menuju atap gedung, ia terkejut melihat adanya Siwon disana. Siwon terlihat sedang sibuk menelpon.

Kyuhyun memutuskan untuk berbalik pergi ketika mendengar kata-kata Siwon.

“Benarkah kau bisa membantuku? Gomawo, Seohyun-ah…”

Kyuhyun terkejut mendengar nada suara Siwon yang lembut dan panggilan Siwon tadi pada Seohyun yang terdengar sangat akrab. Rasa kesal menghampirinya lagi. Akhirnya Kyuhyun memutuskan untuk tidak lagi mendengar kelanjutan pembicaraan Siwon. Ia turun dari atap gedung dan menuruni anak tangga dengan perlahan.

“Seohyun-ah?”gumam Kyuhyun sinis. “Jadi benar kau menunggu telpon darinya? Kau menunggu telpon hyungku?”

Kyuhyun mencengkeram dada kirinya dengan erat. Mencoba menahan perasaan sakit yang muncul tiba-tiba di dadanya.

“Ada apa sebenarnya denganku?”

***

 

Siwon menatap pintu atap gedung yang tidak tertutup rapat seperti sebelumnya. Ia tahu jika tadi Kyuhyun berada disana. Karena itulah ia sengaja memanggil Seohyun dengan panggilan akrab.

“Se…Seohyun-ah?”

Siwon tersenyum kecil mendengar suara Seohyun yang terdengar bingung akan panggilannya tadi.

“Ne. Apa aku tidak boleh memanggilmu seperti itu? Bukankah aku temanmu?”ucap Siwon lembut. Siwon kini sudah benar-benar menyadari perasaan khususnya pada Seohyun, tapi ia tidak ingin membuat yeoja itu merasa tidak nyaman. Jika dengan berteman ia bisa menjadi dekat dengan Seohyun, kenapa ia tidak melakukannya?

“Chingu?”tanya Seohyun ragu.

Siwon tertawa kecil. “Kau sepertinya tidak menyukai gagasan itu.”

“Ah, anniyo! Bukan seperti itu maksudku!”kata Seohyun panik. ia merasa tidak enak dengan Siwon.

Siwon tersenyum lebar mendengar suara panik Seohyun di telpon.

“Jadi sekarang kau temanku, aku temanmu?”tanya Siwon. “Aku tidak menerima penolakan.”

Seohyun tertawa, membuat jantung Siwon berdegup kencang. Tawa itu terdengar begitu indah di telinga Siwon.

“Sepertinya kau tidak terbiasa ditolak ya. Geurae, kita berteman sekarang, Siwon-ssi.”kata Seohyun.

“Siwon-ssi? Aku ingin kau memanggilku ‘Oppa’.”kata Siwon.

“Cish. Kau ini banyak sekali maunya.”gerutu Seohyun membuat Siwon tertawa.

“Hei, aku lebih tua darimu kan?”

“Ne… Siwon oppa!”jawab Seohyun dengan nada suara dilebih-lebihkan. “Sekarang kau puas?”

Siwon tersenyum lebar. Perasaannya terasa hangat sekarang. “Puas sekali.”

***

 

Victoria melangkahkan kakinya masuk ke sebuah butik terkenal. Setelah selama berhari-hari latihan untuk performnya bersama Kyuhyun, akhirnya ia bisa mendapatkan sedikit waktu luang. Dan ia memutuskan menghabiskan waktu luangnya untuk mengunjungi Seohyun. Ia mendatangi butik Seohyun yang terletak di pusat kota Seoul.

“Annyeonghasseyo. Ada yang bisa saya bantu, Agassi?”tanya seorang karyawan di butik ini.

“Apa Seohyun ada? Aku temannya, Victoria Song.”jawab Victoria dengan senyum ramahnya.

“Ah, Seohyun sajang…”

“Victoria-ssi?”

Victoria menoleh ke asal suara. Ia langsung tersenyum lebar melihat Seohyun.

“Annyeong, Seohyun-ssi!”sapanya riang lalu menghampiri Seohyun. “Aku kesini untuk memenuhi janjiku berkunjung ke butikmu.”

“Apa ada yang ingin kaucari disini?”tanya Seohyun.

“Hmm… nanti saja. Hari ini aku free dan aku ingin mengobrol banyak denganmu. Apa kau sibuk?”tanya Victoria penuh harap.

Seohyun tersenyum, lalu menggeleng kecil. “Hanya sedang mengerjakan beberapa desain, tapi aku tidak sibuk sampai harus mengusir tamuku. Kita ke ruanganku. Kajja!”

Mereka masuk ke ruangan Seohyun yang terletak di lantai dua butik itu. Victoria mengamati ruangan itu dengan tertarik. Ruangan ini bergaya minimalis dan ukurannya tidak terlalu besar. Di sudut ruangan berjejer rak-rak baju yang berisi berbagai baju rancangan Seohyun. Dinding ruangan dipenuhi foto-foto model dengan baju-baju elegant yang Victoria yakin semuanya dirancang Seohyun. (a/n: mian ya kurang detail penggambarannya, abisnya authornya bingung ngejelasin kantor designer itu kayak gimana, tau bentuknya, tapi bingung ngegambarinnya =_=” )

Seohyun mempersilahkan Victoria duduk di sofa tamu yang berada di tengah-tengah ruangan. Victoria duduk di sofa tersebut sambil terus mengamati ruangan. Matanya menatap tertarik meja kerja Seohyun yang tidak jauh dari sofa tamu. Di meja itu terdapat kertas-kertas desain, alat-alat desain, dan contoh-contoh kain berukuran kecil. Meja itu terlihat sangat berantakan. Sepertinya memang Seohyun baru saja mengerjakan rancangan di meja itu.

Kemudian perhatian Victoria teralihkan oleh dua frame foto berisi foto Seohyun dan Kyu di meja kerja tersebut. Frame pertama diisi foto Seohyun yang sedang memeluk Kyu yang mencium pipinya. Frame kedua diisi foto Seohyun dan Jihyun yang mengapit Kyu di tengah-tengah mereka.

“Ini siapa?”tanya Victoria menunjuk foto Jihyun.

“Jihyun, yeosaengku.”

“Tidak ada foto ayah Kyu disini.”kata Victoria. Sebuah pernyataan yang lebih ke pertanyaan menurut Seohyun.

Seohyun tersenyum sedih pada Victoria. “Tidak perlu lagi. Kami akan segera bercerai.”

“Eh?”Victoria memandang Seohyun terkejut. “Mian.”ucapnya, merasa bersalah akan pertanyaannya.

“Gwenchana. Aku tahu cepat atau lambat kau pasti akan menanyakannya.”

“Lalu bagaimana dengan Kyu? Apa ia tahu?”

“Tidak. Yang Kyu tahu hanyalah ia senang jika ayahnya yang sibuk datang dan mengajaknya bermain. Ia tidak tahu apa-apa soal ini…” Ia bahkan tidak tahu jika ahjusshi yang sering mengajaknya bermain adalah ayahnya, tambah Seohyun dalam hati.

Victoria tersenyum sedih. “Saat melihat Kyu kupikir kalian adalah keluarga yang bahagia. Kyu terlihat seperti anak yang punya segalanya. Bagaimana hal ini bisa terjadi?”

Seohyun mengangkat alisnya. Sepertinya Victoria punya rasa ingin tahu yang besar. Apa ia harus menceritakannya pada yeoja ini?

Victoria merasa tak enak dengan pandangan Seohyun padanya. “Ah, mian, aku tidak seharusnya berta…”

“Dia mencintai wanita lain.”jawab Seohyun muram. “Maka aku memintanya untuk bercerai.” Dia mencintaimu.

Victoria menahan napas mendengarnya. Ia merasa sedih mendengar hal itu dari Seohyun. “Ia berselingkuh?”

“Don’t judge him like that.”ucap Seohyun pelan tapi tegas. Walaupun pada kenyataannya memang terlihat seperti itu, tapi menurutnya itu semua bukan salah Kyuhyun. “Bukan salahnya. Aku saja yang tidak bisa mempertahankannya.” Aku saja yang tidak bisa merebut kembali hatinya darimu.

Victoria memandang sedih Seohyun. Di hatinya timbul rasa kagum pada Seohyun. Seorang ibu yang kuat dan  wanita yang tegar.

 

Bagaimana mungkin ada wanita yang masih membela suaminya yang berselingkuh? Ia pasti sangat mencintai namja itu. Bodohnya namja itu melepaskan wanita sebaiknya.

 

“Ah, kurasa ceritaku sudah merusak suasana.”kata Seohyun memecahkan keheningan di antara mereka. Ia tersenyum pada Victoria. “Bagaimana kalau kau menceritakan kesibukanmu akhir-akhir ini? Leader girlband terkenal f(x) pasti punya banyak cerita menarik.”

Victoria tersenyum mendengar pujian Seohyun. “Gomawo. Tapi kami masih belum seterkenal Super Junior, senior kami.”

“Apa saja kegiatanmu akhir-akhir ini?”

“Aku sedang latihan untuk couple dance yang akan ditampilkan pada acara music minggu ini. Kau kenal Cho Kyuhyun Super Junior?”

“Ah, tentu saja kau mengenalnya!”kata Victoria tanpa menunggu jawaban Seohyun, “Kalian kan pernah bekerja sama. Mereka menjadi model brand-mu kan?”

“Ne. Aku mengenal mereka.” Dan aku sangat mengenal Cho Kyuhyun.

Pertanyaan Victoria itu terdengar menyakitkan bagi Seohyun. Ingin sekali ia meneriakkan kepada orang-orang jika ia mengenal namja itu. Ia ingin orang-orang tahu jika namja itu adalah suami dan juga ayah dari anaknya. Tapi itu tidak mungkin kan? Seohyun masih memikirkan posisi Kyuhyun sekarang.

“Aku akan berpasangan dengannya untuk couple dance.”ucap Victoria dengan wajah tersipu.

“Nugu?”Seohyun berharap ia salah dengar. Walaupun ia tahu hubungan antara Kyuhyun dan Victoria, tapi ia tidak ingin melihat kebersamaan mereka di depan umum. Dan ia tidak mau mendengar berita apapun mengenai kebersamaan mereka berdua.

“Aku akan tampil berpasangan dengan Cho Kyuhyun.”

Seohyun merasakan jantungnya yang berdetak lebih kencang karena rasa marah dan sedihnya.

Sampai kapan aku harus merasakan sakit ini?

***

 

Siwon menatap ponselnya dengan wajah penuh senyum. Setelah hari itu ia mengajak Seohyun menjadi temannya, tidak ada kecanggungan lagi di antara mereka. Dan itu membuat Siwon jadi lebih leluasa untuk mendekati yeoja itu. Bukan dalam artian ia menginginkan yeoja itu menjadi kekasihnya. Ia sadar itu pikiran yang salah. Penolakan Seohyun saat di mobil waktu itu membuatnya sadar. Memang ia menyukai Seohyun, tapi Seohyun bukanlah miliknya. Ia masih istri Kyuhyun, dan Seohyun masih mencintai dongsaengnya itu.

Ia hanya ingin melindungi Seohyun. Karena baginya sudah cukup dengan melihat Seohyun tersenyum senang, ia sudah sangat bahagia. Ia akan melakukan apapun agar yeoja itu melupakan kesedihannya. Bahkan Siwon pun tidak peduli jika ia harus menekan perasaannya sendiri. Sangat Choi Siwon bukan?

Entahlah. Mengenal Seohyun membuatnya semakin melupakan keegoisan dirinya.

Tapi perkataan Yesung pada Kyuhyun mengenai Kyu waktu itu membuat Siwon memikirkan hal lain. Dalam masalah ini bukan hanya ada Kyuhyun dan Seohyun, tapi ada anak mereka, Kyu.

“Sedang memikirkan apa?”

Siwon terkejut mendengar suara Yesung yang muncul tiba-tiba di kamarnya.

“Hyung! Kenapa kau selalu muncul tiba-tiba sih!”omel Siwon. Yesung terkekeh kecil mendengar protesan dongsaengnya.

“Aku sudah mengetuk pintu kamarmu sedari tadi. Kau saja yang tidak mendengar.”Yesung lalu duduk di atas kasur Siwon. “Apa kau sedang memikirkan Seohyun?”

Siwon terperangah mendengar pertanyaan Yesung itu. Bukankah kedekatannya dengan Seohyun tidak ada yang mengetahuinya kecuali Kyuhyun? Memang Kyuhyun tidak mengatakan apapun perihal kedekatan mereka, tapi Siwon tahu dari pandangan Kyuhyun padanya. Hubungan mereka yang sudah terjalin cukup lama membuat Siwon mengerti apa arti tatapan Kyuhyun padanya itu.

Tapi sekarang Yesung juga tahu?

“Tentu saja aku tahu.”jawab Yesung seolah-olah mendengar pertanyaan Siwon di pikirannya. “Mungkin kau tidak tahu, tapi aku selama ini selalu mengawasi Kyuhyun juga kau Siwonnie.”

“Kau menyukai Seohyun?”tanya Yesung.

Siwon yang merasa tidak mungkin mengelak dari pertanyaan ini langsung mengangguk. “Tapi bukan berarti aku ingin merebutnya dari Kyunnie, hyung!”tambahnya terburu-buru. Ia tidak mau Yesung salah paham padanya. “Aku hanya… tidak ingin melihatnya terluka…”

Yesung tersenyum kecil lalu menepuk-nepuk bahu Siwon. “Aku sudah mengenalmu cukup lama, dan aku tidak meragukanmu. Tapi…”

Siwon memandang Yesung intens, menunggu apa yang akan dikatakan si Invisible leader ini.

“… bagaimana dengan anak mereka? Apa kau pernah memikirkan kehadiran Kyu di antara mereka berdua? Apa menurutmu kehadiranmu di antara mereka tidak membuat hubungan mereka memburuk? Kurasa kehadiran Victoria sudah cukup disini, tidak perlu ada orang lain.”

Siwon tersenyum sedih mendengar perkataan Yesung itu. Ia tahu hal itu. Ia sangat mengerti.

“Aku juga memikirkannya hyung. Bagaimana Kyuhyun bisa sebodoh itu dengan memilih Victoria?”

“Hmm… kurasa kita tidak bisa menyalahkannya dalam hal itu. Dia kan tidak ingat masa lalunya dengan Seohyun.”

Siwon tertawa kecil melihat wajah serius Yesung. “Hyung, aku merasa sangat aneh sekarang melihatmu yang sibuk mengurusi Kyuhyun seperti ini. Kukira Teukie hyung yang akan sibuk.”

“Ya! aku ini kan hyung kalian juga! Lagipula Teukie hyung sudah sangat sibuk mengurus persiapan konser kita. Dia kan leader.”

“Dan kau adalah Invisible leader, hyung.”kata Siwon tertawa.

“Hmm… mungkin lain kali aku akan merebut posisi itu dari Teukie hyung.”kata Yesung kemudian tertawa.

“Gomawo, hyung. Kau sudah menyadarkanku. Kurasa aku tahu apa yang harus kulakukan sekarang.”

“Aku harap kau tidak salah langkah, Wonnie.”

“Ne. Aku harap yang kulakukan nanti benar.”

***

 

“GameKyu ahjusshi!”

Kyuhyun tersenyum lebar mendengar suara riang Kyu ditelpon. “Annyeong, Kyu. Sedang apa?”

“Sedang main game! Ahjusshi kapan kesini lagi? Kyu kangen banget sama ahjusshi! Jeongmal bogoshipposso!”

Seperti biasa jika ia berbicara dengan Kyu, Kyuhyun akan merasakan perasaannya mendadak menjadi sangat senang, sangat bahagia. Bahkan perasaannya terasa begitu meluap-luap walaupun mereka hanya bertelpon-telponan seperti ini.

“Na do, Kyu. Malahan sepertinya ahjusshi yang sangat kangen dengan Kyu.”

“Hmm… kalo kangen ahjusshi harus cepet-cepet selesain kerjaannya terus main kesini. Oh ya, Kyu punya temen main game baru lho… Dia yang sering nemenin Kyu sekarang. abisnya ahjusshi sibuk terus sih.”

“Oh ya? Nuguya?”tanya Kyuhyun cemburu. Dia tidak suka ada orang lain yang menggantikannya menjadi partner main game Kyu.

“Hehe… makanya ahjusshi kesini dulu. Ntar Kyu kenalin deh.”

“Tapi lebih jago ahjusshi kan?”

“Mm. ahjusshi leeebbiiiiihhhhhh…. Jago!”jawab Kyu berlebihan, membuat Kyuhyun tertawa senang. Kyuhyun benar-benar merindukan anak itu.

“Ahjusshi jadi pengen cepat-cepat kesana deh!”kata Kyuhyun, “Kyu, nanti ahjusshi telpon lagi ya? Ahjusshi harus balik kerja lagi.”

“Mm… sebelumnya Kyu mau minta sesuatu boleh?”

Kyuhyun mendengar nada suara anaknya yang ragu-ragu. Tidak seperti biasanya.

“Mworago?”

“Boleh kalau…. Kyu manggil ahjusshi… appa?”

Kyuhyun terkejut mendengar pertanyaan itu dari Kyu. Biasanya anak itu hanya merengek memintanya menikah dengan Seohyun agar ia menjadi ayahnya. Tapi anak itu belum pernah secara langsung meminta panggilan itu padanya. Dan sekarang saat anak itu memintanya, mana mungkin Kyuhyun menolak keinginan sederhana itu kan?

“Ne. Ahjusshi sekarang Appa-nya Kyu.”

Terdengar suara riang Kyu di seberang  telpon. “Appa! Yeeee… Kyu punya appa!”

Ternyata memang benar kata orang. Saat kita menjadi orangtua, semua kepentingan diri kita tidak akan lebih penting dari diri anak-anak kita. Yang penting, buah hati kita bahagia.

Airmata Kyuhyun langsung mengalir  mendengar suara riang anaknya. Suara riang anaknya saat memanggilnya ‘Appa’. Entah bagaimana perasaannya sekarang. Bahagia, sedih, kesal bercampur jadi satu. Karena ia sudah mulai memutuskannya sekarang. Ia akan mengganti pilihannya. Bisa kan?

 

Aku harus segera mengatakannya pada Qiannie. Aku harus meminta maaf padanya…

 

***

 

Seohyun memandang gedung managemen artis terbesar di Korea ini dengan tatapan muram. Ia menghela napas dalam. Sebenarnya ia kurang menyukai tempat ini. Karena setiap ia kemari ia hanya akan merasa sedih. Seolah-olah ia bisa melihat kebersamaan Kyuhyun dan Victoria disini. Dan sekarang ia harus kembali kesini untuk menambah satu lagi kenangan tidak menyenangkan untuknya. Ia akan bertemu Kyuhyun untuk menyerahkan surat cerainya pada namja itu.

Tadinya Seohyun tidak mau ke tempat ini. Tapi karena Kyuhyun sibuk latihan jadi Seohyun lah yang harus kesana. Sebelumnya Seohyun ingin mengirimkan surat itu saja. Tapi ia berpikir lebih baik bertemu langsung dengan namja itu. Karena sebenarnya walaupun ia tidak ingin mengakuinya, ia ingin sekali melihat wajah namja yang masih sangat ia cintai itu.

Seohyun keluar dari lift yang berada tidak jauh dari ruangan latihan yang disebut Kyuhyun untuk menemuinya disana. Beberapa menit berlalu hanya digunakan Seohyun untuk memandang ruangan itu dari depan pintu lift. Ia ragu.

Haruskah ia melakukannya? Bukankah ia bisa mengambil kembali Kyuhyun dari sisi Victoria? Bukankah ia tidak harus menyerah semudah ini?

Ketika Seohyun akan melangkahkan kakinya mendekati ruangan itu, ia melihat sosok Victoria yang masuk ke ruangan yang akan ditujunya itu. Awalnya ia ragu untuk kesana. Tapi rasa penasarannya lebih besar. Ia melangkahkan kakinya mendekati ruangan itu.

Pintu ruangan yang tidak ditutup dengan rapat membuat Seohyun bisa melihat ke dalam. Kyuhyun terlihat memandang serius Victoria. Sepertinya ia mengatakan sesuatu yang serius, entah apa itu, Seohyun tidak bisa mendengarnya dari luar.

Tiba-tiba Victoria berjinjit. Wajahnya mendekati wajah Kyuhyun. Seohyun mendekap mulutnya. Ia tahu apa yang akan dilakukan Victoria. Airmatanya mengalir saat ia melihat Kyuhyun yang diam saja ketika wajah Victoria semakin mendekati wajahnya.

Tiba-tiba ada sebuah tangan kuat yang menarik tubuh Seohyun agar berbalik. Lengan itu langsung memeluknya erat. “Jangan dilihat.”bisik suara si pemilik tangan itu.

Seohyun tidak tahu siapa namja yang sedang memeluknya sekarang. Pikirannya kosong. Tangannya masih berusaha meredam tangisnya yang akan keluar. Kemudian tangan kuat nan lembut itu kembali menariknya. Pergi dari tempat itu.

***

 

Kyuhyun merasakan tangannya berkeringat sekarang. Tadi Seohyun menelponnya dan mengatakan ingin bertemu. Seohyun memang tidak mengatakan apa-apa mengenai perceraian mereka, tapi Kyuhyun tahu Seohyun datang dengan tujuan itu. Ia cemas. Bagaimana ia mengatakan kepada Seohyun kalau ia menolak perceraian itu? Lalu bagaimana reaksi yeoja itu? Apa ia akan senang? Mungkinkah ia akan menangis bahagia?

Kyuhyun tersenyum kecil. Memikirkan reaksi Seohyun yang menangis bahagia entah kenapa membuat perasaannya sedikit… apa ya tepatnya? Lega mungkin?

Perkataan hyung-hyungnya mengenai Kyu membuat mata hati dan pikirannya terbuka. Mungkin ia memang mencintai Victoria, tapi yeoja itu bukanlah prioritasnya sekarang. Kebahagiaan Kyu adalah yang terpenting daripada siapapun. Karena itulah ia memutuskan untuk memulainya kembali bersama Seohyun. Urusan ingatannya yang  masih belum kembali, ia akan meminta bantuan Seohyun untuk mengingatnya.

Pada akhirnya karena lelah menunggu Seohyun yang belum juga datang, Kyuhyun memutuskan untuk kembali lagi melatih koreografi dance yang akan ditampilkannya bersama Victoria besok. Mengenai Victoria, ia akan membicarakan masalah ini segera setelah perform mereka. Yang terpenting sekarang adalah ia harus membicarakannya terlebih dahulu dengan Seohyun.

“Oppa.”

Music yang Kyuhyun setel cukup kencang sampai tidak memungkinnya untuk mendengar suara apapun. Tapi ia bisa melihat kedatangan Victoria di cermin besar yang sepanjang dinding ruang latihan itu. Ia berbalik lalu menghampiri Victoria.

“Bukankah kau sedang ada urusan?”tanya Kyuhyun. Sebenarnya Kyuhyun sedikit panik karena Victoria yang sebelumnya bilang ada urusan tiba-tiba datang. Bagaimana jika Seohyun tiba-tiba datang saat Victoria disini?

“Sudah selesai. Aku kangen oppa makanya langsung kesini.”kata Victoria dengan senyum cerianya. Tapi anehnya senyum ceria yang biasanya selalu disukai Kyuhyun itu malah jadi balik tidak disukainya sekarang. Ia mencemaskan kedatangan Seohyun yang sebentar lagi.

“Mm… Qiannie. Aku sedang menunggu seseorang disini sekarang. Bisa tidak kau pergi dulu? Hanya sebentar saja.”pinta Kyuhyun.

“Dengan siapa?”tanya Victoria sama sekali tidak curiga. Hanya penasaran.

“Nanti kau akan tahu. Tapi sekarang aku belum bisa bilang. Ya ya?”

Victoria tersenyum melihat wajah Kyuhyun yang memelas memohon padanya. Sepertinya ini penting sekali. jadi lebih baik ia menuruti kata namja itu saja.

“Hmm… tapi dengan satu syarat.”kata Victoria, sedikit grogi.

“Ne?”

Victoria menunduk memandang tangannya. Ia sedikit ragu sebenarnya, dan juga… malu. Tapi ia ingin melakukannya. Ia yakin Kyuhyun tidak akan menolak.

Kemudian Victoria menjinjitkan kakinya berusaha menyesuaikan tinggi badannya dengan Kyuhyun. Ia memajukan wajahnya pada wajah Kyuhyun. Tubuh Kyuhyun menegang saat menyadari apa yang akan dilakukan Victoria. Victoria ingin menciumnya.

***

 

Siwon memandang sedih Seohyun yang sedang menangis tersedu-sedu di hadapannya. Tadi saat akan pergi ke lift ia tidak sengaja melihat Seohyun yang berdiri mematung di depan ruang latihan. Siwon segera menghampiri Seohyun dan saat melihat ke dalam ruangan dari sedikit celah pintu, ia langsung tahu apa yang membuat Seohyun mematung seperti itu. Segera saja ia menarik tubuh Seohyun ke dalam pelukannya agar yeoja itu tidak melihat apa yang akan terjadi selanjutnya antara Kyuhyun dan Victoria.

Ia membawa Seohyun pergi ke tempat lain sebelum tangisan Seohyun lebih kencang seperti sekarang. Mereka sekarang sedang berada di salah satu ruangan kosong di gedung managemen SM tersebut.

“Uljima…”kata Siwon berusaha menenangkan Seohyun yang masih saja menangis.

“Ke… kenapa… hiks… ha..tiku… hiks.. masih belum bisa melepasnya…”kata Seohyun diantara isak tangisnya.

Siwon memeluk Seohyun dan mengusap-usap punggung gadis itu, berusaha menenangkannya. Seohyun membenamkan wajahnya di dada Siwon, berusaha meredam tangisnya yang sulit untuk dihentikannya.

“Ba… bagaimana ini oppa…?”

Siwon sudah tidak tahan mendengar kesedihan Seohyun. Ia melepaskan pelukan yeoja itu dan memandang mata basahnya dalam-dalam. Seohyun memalingkan wajahnya dari Siwon. Entah kenapa ia merasa tidak nyaman dengan pandangan namja itu padanya sekarang.

“Seo Joo hyun, dengarkan aku, tatap mataku.”kata Siwon pelan. Seohyun memandang mata Siwon yang sarat kekhawatiran.

“Kumohon. Jangan menangis untuknya lagi…”

Seohyun tidak menjawab. Ia masih terus terisak-isak.

“Aku akan melakukan apapun agar kau bahagia. Agar kau tidak menangis lagi. Maukah… kau menjadi yeojachinguku?

3 responses

  1. kak .. aku mau miinta tolong .. bisa ???

    Januari 21, 2012 pukul 7:54 am

Tinggalkan komentar